Hari Valentine , ikut atau tidak ya?

Hari valentine ( Valentine day`s) atau yang biasa orang-orang sebut dengan hari kasih sayang sudah lewat beberapa hari yang lalu . Apakah sobat salah satu orang yang ikut merayakannya?  Atau kah tidak , karena tidak punya kekasih ? hehe 😀  Kalo kita pernah berpikir sejenak , apakah alasan kita ikut merayakannya , apakah cuma ikut trend dan arus globalisasi. Saya melalui tulisan ini mengingatkan kita semua para generasi muda , generasi penerus bangsa. Hal yang kita lakukan jangan didasarkan atas kesenangan dan keinginan semata , tapi kita harus timbang baik dan buruknya.

hari valentine

Banyak pihak sangat menyayangkan para pelajar kita ikut serta merayakan hari kasih sayang tersebut. Sebagai contoh Dinas pendidikan kota Depok , melalui kajian dan penelitiannya menyatakan bahwa para pelajar memaknai hari valentine sebagai momentum seks bebas dan pesta narkoba. Tak heran jika pada malam itu banyak iklan hotel yang memberikan diskon 50%. Hal ini senada dengan ucapan Giwo Rubianto Wijoyo , pemerhati anak dan ibu  beliau juga menambahi bahwa iklan cokelat juga turut mempengaruhi adanya pelanggaran tersebut. Pada hari – hari mendekati hari valentine banyak ditemukan iklan penjualan coklat yang berhadiah alat kontrasepsi. Hal ini tentu secara tersirat seakan mendorong para remaja untuk melakukan seks bebas. Bagaimana sobat remaja , masih belum berubah pikiran tentang perayaan hari valentine? , Mari kita simak asal – usul sebenarnya terjadinya hari valentine

Sejarah hari valentine

Sebenarnya valentine day`s adalah upacara keagamaan untuk menghormati St.Valentine , yaitu pada 14 Februari 270 M setelah dibunuh oleh Raja Romawi. Gelar saint atau santo didapatkanya karena baik dan kedermawanan perilakunya. Raja Romawi saat itu adalah Raja Claudius II yang memerintah pada tahun 268 – 270 M membunuh St Valentine karena menentang nya , adapun bentuk pertentangannya tidak pernah ditemukan kesamaan antar sumber. Sejauh ini terdapat 3 versi cerita:

  1. Valentine menentang keyakinan raja Claudius dan menyatakan Tuhannya adalah Isa Al – Masih dan melarang orang – orang menyembah tuhan orang Romawi
  2. Raja membuat peraturan tentang larangan pernikahan tetapi St Valentine secara diam-diam menikah dan diketahui oleh Raja
  3. Pada waktu menjelang mati nya sebagai seorang martyr , yaitu seseorang yang dinggap pahlawan karena memperjuangkan kepercayaannya, ia memberikan sebuah potongan surat kepada seorang sipir penjara. Surat tersebut berisi tulisan “ Dari Valentinusmu”

Seiring dengan berjalannya waktu , pada abad ke 16 M , upacara keagamaan tersebut mulai berangsur menghilang dan kemudian dikaitkan dengan peristiwa supercalis. Yaitu pesta jamuan kasih sayang romawi kuno pada tanggal 15 februari . Itulah awal hari valentine dikaitkan dengan hari kasih sayang. Selain itu hal tersebut dikaitkan oleh kepercayaan orang Eropa bahwa “kasih sayang” mulai tumbuh seperti “burung jantan dan betina” pada tanggal 14 Februari

Dari uraian tersebut terdapat beberapa point penting kesimpulan:

  1. Kita sebagai muslim meyakini bahwa hal tersebut merupakan upacara keagamaan orang romawi kuno yang sarat dengan paganisme dan kesyirikan
  2. Merupakan hari penghormatan pada tokoh nashrani yang dianggap sebagai pejuang cinta
  3. Pergeseran atau penyamaran perayaan valentine dengan label hari kasih sayang

Bagaimana sobat remaja , semoga menambah wawasan kita tentang hari valentine. Pada akhirnya kita simpulkan bahwa tidak semuanya budaya asing itu baik , tetapi juga tidak semuanya jelek. Yang kita lakukan hanyalah harus menyaring nya secara cermat. Terakhir mari kita simak baik baik tentang hukum merayakan hari valentine di http://muslimah.or.id/aqidah/hukum-merayakan-valentines-day.html

 

 

 

 

Tinggalkan komentar

remajaremaja.com We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications