Sawahlunto adalah sebuah kota kecil di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kota ini terkenal sebagai salah satu tempat tambang batu bara terbesar di Indonesia, dengan sejarah penambangan batu bara yang sudah berlangsung sejak abad ke-19.
Tambang batu bara Sawahlunto berada di dataran tinggi Bukit Barisan, dengan ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut. Tambang batu bara ini dikelola oleh PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, perusahaan milik negara yang bergerak di bidang pertambangan.
Sawahlunto memiliki sejarah yang panjang dalam penambangan batu bara, yang bermula sejak abad ke-19 ketika Belanda membuka tambang batu bara di daerah ini.
Pada tahun 1909, sebuah perusahaan bernama NV Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) didirikan untuk mengelola tambang batu bara Sawahlunto. Setelah kemerdekaan Indonesia, perusahaan ini berganti nama menjadi PT Tambang Batu Bara Bukit Asam.
Tambang batu bara Sawahlunto merupakan salah satu tambang terbesar di Indonesia, dengan luas wilayah sekitar 62.000 hektar. Tambang ini terletak di dataran tinggi Bukit Barisan, dengan ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut.
Tambang ini terbagi menjadi beberapa wilayah, di antaranya adalah Sawahlunto, Ombilin, dan Padang Cina.
Tambang batu bara Sawahlunto menghasilkan batu bara berkualitas tinggi. Batu bara yang dihasilkan dari tambang ini memiliki kandungan kalori yang tinggi, sehingga sangat cocok untuk digunakan sebagai bahan bakar PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) dan industri lainnya.
Batu bara Sawahlunto juga memiliki kandungan abu yang rendah, sehingga tidak membahayakan lingkungan ketika dibakar.
Selain itu, tambang batu bara Sawahlunto juga memiliki sistem penambangan yang baik, yang memastikan keamanan dan keselamatan kerja bagi para pekerjanya.
Tambang ini juga memiliki program-program sosial yang dapat membantu masyarakat setempat, seperti program pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian, tambang batu bara Sawahlunto dapat menghasilkan batu bara berkualitas tinggi sambil mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial.